Kemudianyang terakhir dalam Wirid Pengasihan Penakluk Wanita Nabi Yusuf ini, kirim Hadiah surat al-faatihah kepada: 1. ilaa hadratin nabi muhammad sholallaahu ‘alaihi wassalam. 2. ilaa hadratin Malaikat Jibrail, wa Mikail, wa Isroil wa Izrail. 3. ilaa hadratin Abu Bakrin, wa Umar , wa Ustman , wa Ali radiyallahu anhum. Septem. Istighfar agar Dagangan Laris, Wirid Ajaib untuk Para Pedagang – Ada banyak jenis wirid pelarisan yang bisa diamalkan oleh Anda para pengusaha atau pedagang demi melariskan barang dagangan. Tapi, tak banyak orang yang mampu istiqomah atau konsisten mengamalkannya. Makanya, dampaknya tidak begitu terlihat signifikan. Waktunyabisa maghrib dan shubuh atau genap selama ba’da sholat maktubah. Yang penting adalah keyakinan dan keimanan yang kuat akan pertolongan Allah SWT. Untuk selanjutnya para sahabat bisa menghubungi kami jika ada yang belum jelas.Insya Allah akan kami terangkan dengan sejelas-jelasnya. Ini adalah shadaqoh dari kami untuk para sahabat. AMALANWIRID KEKAYAAN Tak sedikit orang yang telah bekerja keras, banting tulang, peras keringat siang malam untuk mencari nafkah, namun hasilnya ternyata tidak seperti yang diharapkan. Tetap saja serba kekurangan dan miskin. Bila punya usaha seperti berdagang pun tapi tidak untung, sering rugi, malah dijahili lawan bisnis dan berbagai jenis rintangan lainnya. maharbarang gaib sakti, Pis bolong gambar wayang, Dupa Sakti dan Mantra ilmu kesaktian serta Gambar Rerajahan. dapatkan tehnik Reiki dan esoterik holistik lainya secara gratis DISINI. untuk IJAZAH atau Konsultasi kirimkan "minimal" pulsa 25rb ke > 089 61731 8008 (three) setelah itu silahkan bertanya. yg tidak menDONASIkan pulsa, pertanyaan akan WiridPengasihan Asmaul Husna adalah amalan wirid yang bisa anda lakukan untuk memudahkan dan mempercepat datangnya jodoh. Amalan wirid pengasihan asmaul husna ini sangat cocok diamalkan bagi wanita yang sudah berusia matang tapi masih juga sulit mendapatkan pasangan dan jauh dari jodohnya. Menurut Miss Rahma sendiri, spesialis Penglarisanini berupa piranti spiritual dalam bentuk azimat/ wafak/ hizb/ rajah/ ajian/ mantra/ dsb, yang sudah kami rialati/ rituali secara khusus sehingga dapat anda miliki dengan cara mudah, aman, praktis, tanpa pantangan, dan efek samping sehingga apapun usaha/ bisnis anda insyaallah akan barokah. kata yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan xKl6g. Allah subhanahu wa ta’ala di berbagai ayat Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk senantiasa berdzikir dan bertasbih di kala waktu pagi dan sore. Hal ini salah satunya dijelaskan dalam dua ayat berikut وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ “Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam” QS Qaf 39. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah dengan mengingat nama-Nya sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang” QS Al-Ahzab 41-42. Penentuan waktu pagi dan sore dipandang memiliki rahasia tersendiri dalam melaksanakan dzikir. Sehingga, hendaknya kita tidak melewatkan waktu pagi dan sore tanpa melafalkan dzikir sama sekali. Berdasarkan hal ini, para ulama banyak yang menyusun kumpulan-kumpulan dzikir yang sunnah dilafalkan di waktu pagi dan sore hari. Salah satu di antara kumpulan dzikir pagi dan sore yang dipandang baik dan cukup ringkas adalah al-Wirdul Lathif fi Adzkar as-Shabah wa al-Masa’. Teks lengkap al-Wirdul Lathif dan wirid-wirid lainnya bisa diakses di NU Online Super App Android dan iOS Nama al-Wirdul Lathif memiliki arti “wirid yang ringan”. Wirid ini disusun oleh salah satu Wali Quthub di zamannya, yakni Al-Imam al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad. Beliau juga merupakan penyusun wirid Ratib al-Haddad. Wirid ini dinamakan dengan “al-Wirdul Lathif” wirid yang ringan sebab isi dzikir dalam wirid ini cenderung pendek dan ringkas, berbeda dengan pembandingnya, yakni al-Wirdul Kabir wirid yang agung yang juga dikenal dengan nama Miftah as-Sa’adah wa al-Falah yang isi dzikirnya cenderung panjang dan banyak. Seperti yang telah dijelaskan, al-Wirdul Lathif merupakan bacaan wirid yang baik untuk dibaca pagi dan sore hari. Sehingga dalam satu hari satu malam, bacaan wirid ini dibaca sebanyak dua kali. Mengenai tentang waktu pagi dan sore, penyusun wirid ini, al-Imam Abdullah bin Alawi al-Haddad memberikan penjelasan tentang batas waktu pagi dan sore serta waktu yang utama membaca wirid ini أما وقت الصباح والمساء فعلى حسب ما ذكروه من أن المساء يدخل بالزوال ، والصباح بما بعد نصف الليل ، أو الثلث الأخير منه . وأما إقامة الأذكار الواردة في الوقتين ، فكلما كان في المساء إلى الليل أقرب ، مثل وقت الاصفرار ومن أول الليل ، كان الإتيان فيه بالوارد أحب وأقرب إلى مطابقة الحال . وكذلك الصباح من قبيل الفجر فما بعده إلى الإشراق . وعلى هذا السبيل نعمل في إقامة ما نأتي به من هذا الورد الشريف “Adapun waktu pagi dan sore, maka hal ini berdasarkan apa yang dijelaskan para ulama bahwa waktu sore dimulai dengan tergelincirnya matahari, dan waktu pagi dimulai saat setelah separuh malam atau sepertiga malam. Adapun melaksanakan dzikir yang berlaku pada dua waktu tersebut pagi dan sore maka dapat dilakukan kapan pun saat sore sampai malam, seperti pada waktu menguningnya matahari terbenamnya matahari dan awal malam hari. Melaksanakan dzikir yang warid pada waktu tersebut dipandang lebih disukai dan lebih sesuai dengan tuntutan keadaan. Begitu juga dzikir saat pagi dapat dilakukan sebelum munculnya fajar dan waktu setelahnya sampai matahari terang bersinar. Jalan inilah yang aku lakukan dalam melaksanakan wirid yang mulia ini” Abdullah bin Alawi al-Haddad, an-Nafa’is al-Alawiyah, hal. 42. Bacaan-bacaan dzikir pada al-Wirdul Lathif berisi ayat-ayat Al-Qur’an pilihan serta dzikir-dzikir yang dikutip dari hadits Nabi atau biasa dikenal dengan dzikir ma’tsur. Seluruh bacaan dzikir dalam wirid ini memiliki faedah-faedah tersendiri yang umumnya langsung tercantum dalam hadits tentang keutamaannya. Misalnya seperti dzikir berikut مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ وَحْدَكَ، لاَ شَرِيكَ لَكَ ، فَلَكَ الْحَمْدُ، وَلَكَ الشُّكْرُ ، فَقَدْ أَدَّى شُكْرَ يَوْمِهِ، وَمَنْ قَالَ مِثْلَ ذَلِكَ حِينَ يُمْسِي فَقَدْ أَدَّى شُكْرَ لَيْلَتِهِ. “Barangsiapa di pagi hari melafalkan “Allâhumma mâ ashbaha bî min ni’matin fa minka wahdaka lâ syarîka laka, fa lakal hamdu wa lakas syukru” Ya Allah, kenikmatan yang kami dapatkan di waktu pagi, maka kenikmatan tersebut hanya dari-Mu, tak ada yang menyekutukan-Mu. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu segala rasa syukur maka dia telah melaksanakan wujud syukur di hari itu. Dan barang siapa yang melafalkan kalimat tersebut di sore hari, maka ia telah melaksanakan wujud syukur di malam itu” HR. Abu Daud Dzikir di atas merupakan salah satu penggalan dzikir dalam al-Wirdul Lathif yang sejatinya merupakan wujud ungkapan syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Bacaan lain yang tercantum keutamaannya dalam hadits adalah dzikir berikut سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ. البخاري “Sayyidul istighfar Tuannya permintaan maaf adalah lafal “Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ abduka, wa anâ alâ ahdika wa wadika mastathatu. Aûdzu bika min syarri mâ shanatu. Abû’u laka binimatika alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta” Ya Allah, Engkau Tuhanku. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang pernah aku perbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku. Aku mengakui dosaku, maka ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau. Rasulullah bersabda “Barangsiapa yang melafalkan kalimat tersebut di siang hari dengan keadaan yakin, lalu ia meninggal sebelum masuk sore hari, maka dia termasuk golongan penghuni surga. Dan barangsiapa yang melafalkan kalimat tersebut di malam hari dengan keadaan yakin, lalu ia meninggal sebelum masuk pagi hari, maka ia termasuk golongan penghuni surga” HR al-Bukhari. Begitu besarnya keutamaan membaca al-Wirdul Lathif ini sampai-sampai para ulama mengarang kitab tersendiri dalam menjelaskan keutamaan membaca wirid ini. Kitab tersebut di antaranya adalah al-Wardu al-Qathif min Fadhaili al-Wirdul Lathif yang di dalamnya menjelaskan pijakan dalil dan keutamaan dzikir-dzikir yang terdapat dalam al-Wirdul Lathif. Kitab lainnya yang menjelaskan tentang al-Wirdul Lathif adalah Mursyid adz-Dzarif ila Fawaid al-Wirdil Lathif dan al-Maqshad al-Munif bi Dzikri Maraji’ Wirdhil Lathif. Banyaknya ulama yang memberi ulasan dan penjelasan tentang al-Wirdul Lathif ini tentunya menunjukkan bahwa wirid ini merupakan wirid yang besar keutamaannya dan benar-benar dapat menentramkan hati dengan membacanya. Semoga kita dapat istiqamah dalam membaca al-Wirdul Lathif serta mendapatkan barokah dari penyusun wirid ini serta para ulama yang mengamalkan wirid ini. Amin yaa Rabbal alamin. Ustadz M. Ali Zainal Abidin, pengajar di Pondok Pesantren Annuriyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember Teks lengkap Wirdul Lathif dan wirid-wirid lainnya bisa diakses juga dengan menginstal NU Online Super App Android dan iOS Video pembacaan al-Wirdul Lathif bisa disimak di saluran Youtube NU Online 83% found this document useful 6 votes11K views7 pagesDescriptionKHUTBAH BAHASA JAWAOriginal TitleKhutbah Idul Fitri Bahasa Jawa Lengkap _ MAJELIS WALISONGOCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?83% found this document useful 6 votes11K views7 pagesKhutbah Idul Fitri Bahasa Jawa Lengkap - MAJELIS WALISONGOOriginal TitleKhutbah Idul Fitri Bahasa Jawa Lengkap _ MAJELIS WALISONGOJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Arti dari Ya Latif Lafadz al latif secara harfiyah berarti lembut. Dalam asmaul husna, al latif ini adalah asma Allah yang ke-29. Al latif asal katanya ialah latafa yang artinya kecil, lembut, atau halus. Keutamaan dari dzikir Yaa Lathif Diketahui bahwa keutamaan dari membaca dzikir al latif ialah mendatangkan dan menarik rezeki, sebagai wasilah untuk membebaskan diri dari penjara, cepat terlaksananya keinginan dan hajat dan lain sebagainya. Dalam kitab karya Habib Attas Al Habsyi, yaitu kitab Ta’rifudzzurriyyah Al-Habasyiyyah, kurang lebih disebutkan bahwa ketika berbagai kesulitan datang dan malapetaka datang secara beruntun, maka bacalah al latif sebanyak kali. Kemanjuran dari ikhtiar ini sudah terbukti dan dilakukan juga pembacaan surat Yaasin hingga sebanyak 41 kali. Sementara itu, dalam kitab Manhajul Hanif, Imam Abu Yazid al-Busthami menjelaskan bahwa mereka yang membiasakan diri untuk membaca ya latif hingga 129 kali lalu membaca QS. As-Syuura ayat 19, mereka akan dipermudah urusannya, baik itu dalam segi rezeki maupun yang lainnya. Adapun QS. As-Syuura ayat 19 yang dimaksud ialah sebagai berikut اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ “Allah Dzat yang Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya. Dia memberi rezeki kepada hamba yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” Berdasarkan sejumlah hal di atas, maka sahabat muslim semuanya, dapat disimpulkan bahwa keutamaan dan manfaat dari membaca dzikir al latif ialah sebagai berikut Menarik rezeki atau jalbur rizki Untuk mempercepat terlaksananya hajat atau keinginan atau li qodlo’il hajat Wasilah untuk membebaskan diri dari penjara atau li kholasil masjun Halimunan atau menghilang dari pandangan orang lain atau li ikhfa’i an ainidz dzulmah Cara Mengamalkan Apabila ingin mengamalkan dzikir al latif, maka perlu mengetahui tata cara dalam mengamalkannya terlebih dahulu. Adapun cara untuk mengamalkan dzikir al latif ada 2 sebagaimana yang disebutkan di bawah ini Cara Pertama Jika sebagai wiridan biasa dapat diamalkan hingga 129 kali setelah sahabat muslim selesai menunaikan sholat maghrib dan sholat subuh. Namun, lebih bagus lagi apabila diamalkan tiap-tiap selesai mengerjakan sholat fardhu. Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca QS. Asy-Syuuro ayat 19 di atas sebanyak 7 kali. Berikutnya dilanjutkan dengan membaca doa berikut sebanyak 7 kali pula. اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ Artinya “Ya Allah, aku minta pada Engkau agar melimpahiku rizki yang halal, luas, dan baik tanpa kesusahan, tanpa kemelaratan dan tanpa kepayahan. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.” Cara Kedua Sementara untuk cara kedua, al latif dibaca hingga dalam sekali duduk. Namun sebelum sahabat muslim mulai membacanya, sebaiknya lakukan sholat hajat dulu. Setelah itu, setiap kali pembacaan al latif mencapai hitungan 129, sebaiknya baca doa serta ayat yang telah disebutkan sebelumnya. Begitu besar fadhilah al latif ini, sehingga tidak ada salahnya jika dimasukkan sebagai bagian dari wirid yang harus dibaca setiap selesai sholat fardhu. Semoga kita bisa istiqomah dalam mengamalkannya dan dikabulkan segala hajat. Amin. Wallahu a’lam bish showab. Dzikir