Parapembeli sebetulnya tidak perlu khawatir membeli rockmelon di Pasar Induk. Hal ini karena menurut pengakuan para pedagang tidak ada melon import yang dijual di sana. "Gak ada melon impor di sini, kalau ada pasti kita semua udah tahu di sini," kata salah satu pedagang Al-Faruq di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
DiJakarta juga banjir, jadi penjualan di sana tersendat. Biasanya melon dari sini dikirim ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta," ujarnya. Sukijo menambahkan, dengan harga jual melon Rp14 juta hingga Rp15 juta per rit, keuntungan yang didapat petani sangat minim dan hanya pas-pasan.
Hargacabai hari ini 20 oktober 2020 di pasar induk kramatjati harga cabai di jawa timur. Dengan melihat tabel harga semangka diatas tentu bisa memudahkan sobat membeli bauh hari ini. Sehingga dalam hitungan hari cabai sudah masuk ke pasar induk kramat jati, hari ini dipesan hari itu juga sampai, kata inti.
JAKARTA Harga berbagai jenis cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, melonjak memasuki musim hujan. Wiwi, salah seorang pedagang cabai mengatakan, kenaikan harga cabai bahkan mencapai 100 persen. Harga cabai rawit hijau kini dijual Rp 40.000 per kilogramnya dari harga normal Rp 15.000 per kilogram.
JAKARTA Kurang dari sebulan jelang libur Hari Raya Natal dan tahun baru 2020, harga bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, melonjak.. Dongan, salah seorang penjual bawang merah mengatakan, kini harga bawang merah menyentuh Rp 25 ribu per kilogram. Sebelumnya harga bawang merah hanya berkisar Rp 13 ribu hinggan Rp 18 ribu per kilonya.
HargaCabe Hari Ini Pasar Induk Kramat Jati - bagi anda yang sedang mencari berita yang terkait dengan Harga Cabe Hari Ini Pasar Induk Kramat Jati Terupdate bisa kalian temukan pada artikel ini. tetap mempersediakan kabar Terkini terkait dengan beragam Katalog Promo Terbaru, Promo JSM Terbaru, Harga Sepeda Motor Terbaru, Harga Tiket, Harga Hp Terbaru, Harga Cabe Hari Ini
Sudah satu bulan harga sayuran di Sukabumi meningkat, bahkan harganya bisa dua kali lipat dari harga petani jika sudah sampai pasar. Sayuran ini akan langsung dibawa ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta," katanya. Menurutnya, saat ini banyak petani yang beralih menanam sayuran yang biasanya padi.
Selasa 04 Februari 2020 - 01:10 WIB. Harga Bawang Putih di Pasar Induk Kramat Jati Melonjak. A A A. JAKARTA - Harga bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mengalami kenaikan sebesar Rp4.000. Kenaikan akibat stok bawang putih di pasar tersebut hanya tersisa 4 ton.
VklSwv. › Harga komoditas di Pasar Induk Kramat Jati cenderung turun setelah Lebaran sebab aktivitas jual-beli belum sepenuhnya pulih. Sebaliknya, dengan alasan serupa, harga komoditas di pasar tradisional turunan meningkat. Oleh YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA 4 menit baca YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISAAktivitas para pedagang dan kuli angkut di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis 27/4/2023. Setelah Lebaran, mayoritas harga komoditas justru menurun lantaran sebagian pelanggan masih mudik ke luar KOMPAS — Pasokan sayur-mayur dan buah-buahan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta, tetap normal sehingga harga relatif lebih rendah dibandingkan dengan saat sebelum Lebaran. Namun, sejumlah konsumen mengeluhkan tingginya harga sayur-mayur di pasar komoditas, baik cabai maupun bawang, mulai merangkak naik pada Jumat 28/4/2023. Kenaikannya berkisar 4,4 persen hingga 16,7 persen. Berdasarkan data Pasar Induk Kramat Jati, Jumat pukul kenaikan tertinggi terjadi pada cabai. Cabai rawit merah dipatok Rp per kilogram kg, naik dari Rp per kg pada hari sebelumnya. Tepat di bawahnya ada cabai keriting Rp per kg yang naik 12,5 persen, dilanjutkan Rp per kg, terdongkrak 4,35 persen. Sementara harga cabai merah besar tetap Rp per kg.”Cabai hancur harganya ini. Dari segitu banyaknya, daerah menjual sekitar Rp per kg, tambah ongkos kirim, dan biaya lainnya, itu paling tinggi ketemunya hanya Rp per kg. Jadi, jauh banget dari harga normal pasar Jakarta yang harganya Rp per kg,” tutur staf Pasar Induk Kramat Jati, Suminto, di Jakarta, Jumat 28/4/2023.YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISAPedagang, Wawan 23, menunjukkan bawang merah dagangannya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis 27/4/2023. Ia memasok bawang merah dari sejumlah tempat, antara lain Brebes, Jawa Tengah, dan Bandung, Jawa umum, aktivitas perdagangan baru berjalan 60 persen. Pasokan barang tersedia, tetapi konsumen diprediksi baru mulai berbelanja pada Senin 1/5/2023. Suminto menambahkan, saat ini hanya sekitar 72 ton cabai per hari. Angka itu masih 44 persen di bawah pasokan normal karena aktivitas para pedagang turunan tradisional belum sepenuhnya berjalan. Selain itu, ongkos angkut dari daerah ke Jakarta dua kali lipat. Sebab, para sopir tetap dibayar ketika kembali ke tempat asal walau kondisi bawang merah hanya tersedia sekitar 60 ton, 38 persen di bawah normal. Alhasil, harganya sekitar Rp per hari setelah Lebaran, sebagian pedagang dan kuli angkut telah beraktivitas. Pedagang menghitung pasokan barang yang masuk dan keluar, sedangkan kuli angkut membawa pasokan sayur-mayur dan buah-buahan. Hanya segelintir konsumen yang tampak berlalu lalang sembari membandingkan harga dari satu kios ke kios mengatakan, justru harga buah-buahan sempat melambung sejak Ramadhan karena permintaan untuk hidangan juga meningkat. Dua di antaranya adalah buah naga dan semangka yang harganya masih di atas normal hingga buah, Kholiq 31, menyebut, harga buah naga kini di kisaran Rp per kg untuk kualitas A. Saat puasa, harganya mencapai Rp per kg.”Tapi, kalau seminggu lagi bisa lebih murah, kualitas A bisa di harga Rp per kg. Harganya enggak bisa diprediksi karena saat naik bisa cepat, saat turun bisa banting harga,” DEBRINA RATIH PUSPARISANurcholis Majid 45, salah satu pemasok sekaligus pedagang komoditas di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis 27/4/2023. Ia menilai, pemerintah berhasil memastikan pasokan barang sebelum hingga sesudah Lebaran lantaran harga sayur-mayur tergolong berbeda dialami pedagang sayur-mayur, Nurcholis Majid 45. Ia mengapresiasi kinerja pemerintah yang berhasil mengamankan pasokan komoditas sejak Ramadhan sebab tak ada kenaikan signifikan hingga Lebaran. Rata-rata harga komoditas turun ketika hari Lebaran.”Bahan pokok semua normal, terutama sayur-mayur. Namun, terpuruk sekali cabai, harga aman, enggak ada yang mahal,” mengatakan, kondisi ini terjadi karena daerah-daerah pemasok sedang panen berbarengan sehingga suplai tinggi, tetapi permintaan masih rendah. Alhasil, seluruh harga sayur-mayur masih di bawah Manajer Humas Perumda Pasar Jaya Agus Lamun, pihaknya yakin bahwa pasokan komoditas sejak Ramadhan hingga kini dalam kondisi aman. Hal ini sesuai dengan perhitungan dan prediksi pemerintah berbedaBerbeda dengan kondisi Pasar Induk Kramat Jati, sejumlah harga komoditas di pasar tradisional meningkat. Hal ini ditengarai sebagian besar kios pedagang masih tutup, para konsumen juga masih sepi. Alhasil, konsumen yang ada tak memiliki banyak pilihan lapak.”Prediksi, tanggal 2 Mei 2023 harga normal. Orang-orang masih pulang kampung, belum balik,” kata Asnawati 50, pedagang Pasar Bendungan DEBRINA RATIH PUSPARISAPedagang sayur, Asnawati 50, mengatakan, beberapa komoditas justru mengalami kenaikan harga di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta, Jumat 28/4/2023. Salah satunya bawang merah ada di titik Rp per kilogram, padahal saat puasa sebesar Rp per menyebut, bawang merah jadi komoditas termahal dibandingkan dengan yang lainnya. Sebab, harganya mencapai Rp per kg, naik dari sebelumnya Rp per kg saat senada diutarakan pula pedagang Pasar Kramat Jati, Sriyati 58. Harga bawang merah naik setelah Lebaran pada level Rp per kg. Penyebabnya sama, sebagian lapak masih tutup, para pelanggan belum berbelanja seperti biasanya. Hanya konsumen yang tak sengaja melintas kemudian harga komoditas tingkat pasar tradisional berimbas pada konsumen secara langsung. Neneng Asmaro 45 mengeluhkan harga sayur-mayur yang belum normal, padahal ia memiliki toko kelontong serta warung Neneng memilih berbelanja seadanya untuk kebutuhannya sehari-hari. Ia memutuskan membuka toko kelontongnya pada pekan depan sembari menanti harga kembali normal.”Saya mau mahalin barang kasihan pelanggan. Jadi, saya dagang hari Rabu 3/5/2023,” kata Neneng. Sebab, ketika ia menjual dengan harga tinggi, barang dagangannya masih tersisa.
› Ekonomi›Berikut Sentimen yang Jadi... Ada dua katalis eksternal dan internal yang berpengaruh signifikan pada pergerakan bursa saham sepanjang pekan ini. Salah satunya adalah pengumuman data inflasi oleh Badan Pusat Statistik. Oleh ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI 3 menit baca KOMPAS/PRIYOMBODOFoto multiple exposure pergerakan indeks jelang penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 19/5/2023.JAKARTA, KOMPAS — Pada pekan ini setidaknya ada dua katalis, baik internal maupun eksternal, yang ikut memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia atau BEI. Sementara pasar obligasi mendapatkan sentimen positif dari akhir siklus kenaikan suku domestik yang memengaruhi pergerakan di pasar saham antara lain adalah data manufaktur, data inflasi, dan data cadangan devisa. Sementara data eksternal berupa persetujuan perubahan pagu utang oleh Kongres Amerika Serikat, data non-farm payroll AS yang positif, klaim pengangguran mingguan, dan perkembangan harga komoditas. Mei lalu, indeks manufaktur turun menjadi 50,2 dari dari 52,7. ”Namun, sektor manufaktur Indonesia masih dalam fase ekspansif, sudah 25 kali berturut-turut. Terkait data inflasi, investor akan menantikan data inflasi Mei yang menurut konsensus akan turun lagi menjadi 4,22 persen dari tahun lalu yang sebesar 4,33 persen. Inflasi inti juga diperkirakan turun menjadi 2,8 persen dari tahun lalu dan 2,83 persen dari bulan sebelumnya,” kata Mino, analis Indopremier Sekuritas, di Jakarta, Senin 5/6/2023.Mulai hari ini, BEI memberlakukan kenaikan batas auto rejection bawah ARB dari 7 persen selama pandemi menjadi 15 persen. Perlahan, BEI akan menyesuaikan batasan ARB ini sehingga akan kembali simetris antara 20 persen dan 35 persen bergantung dari kelompok harga saham pada 4 September 2023.”Dengan ini, kami sampaikan kembali bahwa BEI telah mengimplementasikan normalisasi atas kebijakan batasan persentase auto rejection bawah tahap I yang akan efektif per hari Senin 5 Juni 2023,” tutur Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji akhir sesi pertama, beberapa saham telah menyentuh batasan ARB 15 persen, seperti saham PT Gojek Tokopedia Tbk yang turun 14,97 persen menjadi Rp 125 per saham, PT Saptausaha Gemilangindah Tbk yang turun 14,88 persen menjadi Rp 103 per saham, dan PT Data Sinergitama Tbk yang turun 14,86 persen menjadi Rp 189 per pikul membawa karung berisi kentang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu 3/5/2023. Badan Pusat Statistik merilis laju inflasi April 2023 atau pada periode Lebaran 2023 tercatat 0,33 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode Lebaran 2022 dan periode Lebaran sebelum pandemi Covid-19. Kecukupan pasokan bahan pangan selama periode Lebaran 2023 menjadi strategi pengendalian inflasi di periode obligasi Sementara itu, di pasar obligasi, katalis positif yang akan mendukung adalah siklus kenaikan suku bunga Bank Indonesia yang sudah berakhir serta potensi kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve, yang lebih akomodatif. ”Kedua katalis ini dapat mendorong penguatan pasar obligasi lebih lanjut. Secara historis, pasar obligasi Indonesia menawarkan potensi kinerja yang menarik menyusul jeda kenaikan suku bunga,” kata Dimas Ardhinugraha, Investement Specialist PT Manulife Aset Manajemen obligasi memiliki hubungan erat dengan outlook makroekonomi negara, seperti laju inflasi, kebijakan suku bunga, stabilitas nilai tukar, dan arus dana asing. ”Menariknya, pasar obligasi Indonesia saat ini berada pada sweet spot, yaitu faktor-faktor tersebut berada pada kondisi yang suportif,” ujar Dimas pelaku pasar obligasi juga memiliki harapan pemangkasan tingkat suku bunga acuan dari Bank Indonesia. Langkah logis selanjutnya bagi bank sentral setelah mencapai puncak siklus kenaikan suku bunga adalah memangkas suku bunga. Menurut Dimas, dengan kondisi inflasi terjaga dan nilai tukar rupiah stabil, terdapat ruang bagi Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga. Hal ini menjadi katalis positif bagi pasar obligasi.
Jakarta - Dominasi buah impor di pasar tradisional dapat terlihat di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Dikemas dengan boks-boks, buah impor terlihat berjejer rapi. Bahkan banyak pedagang di Pasar Induk, terlihat hanya khusus menjual buah impor. "Kalau di sini cuma jual buah import aja, emang yang paling laku dibeli itu buah impor kaya gini," ungkap Udin yang merupakan salah satu penjual buah-buahan impor di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur kepada detikFinance, Selasa 1/8/2012Dominasi produk buah impor di Pasar Kramat Jati disebabkan karena masyarakat lebih tertarik dengan kualitas serta kemasan dari buah impor. Misalnya, Dian yang merupakan salah satu konsumen produk buah-buahan impor mengatakan konsep kemasan yang rapi membuat buah impor lebih dilirik konsumen dan pedagang pun mudah menjualnya. "Kalo beli buah impor keliatannya lebih seger aja gitu. Belinya juga kan lebih praktis udah diboks, jadi gampang kalo beli banyak juga," kata pantauan, ada beberapa jenis buah impor yang paling laku di Pasar Kramat Jati. Beberapa jenis buah impor tersebut, antara lain buah jeruk mandarin, jeruk sunkis, apel fuji, pir pakam dan anggur dari beberapa jenis buah impor tersebut dihitung perboks. Untuk satu boks Jeruk Mandarin berisi 150 buah harganya Rp Sunkis harganya Rp. boks yang berisi 120 buah, Apel Fuji harganya / boks berisi 150 buah, Pir Pakam Rp / boks berisi 100 buah, dan Anggur China Rp - Rp / sebagian besar harga produk buah impor ini lebih mahal dibanding harga buah lokal, masyarakat tetap lebih memilih buah impor. Harga buah impor ini akan lebih melonjak pada saat menjelang Hari Raya Lebaran karena permintaan yang semakin meningkat. Di Pasar Kramat Jati buah lokal yang terlihat, seperti salak dan belimbing dan lain-lain. hen/hen