1) Seseorang lupa kelebihan rakaat salat. 2) Memperoleh nikmat yang luar biasa. 3) Mendengar atau membaca ayat-ayat sajdah. 4) Meninggalkan salah satu rukun salat karena lupa. 5) Lupa kekurangan jumlah rakaat salat. 6) Selamat dari bahaya atau musibah. Kiamat merupakan hari akhir dalam kehidupan di dunia. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat kiamat terjadi, manusia panik mencari pertolongan. Saat itu, manusia sibuk mencari siapa yang dapat menolongnya sehingga dalam keadaan itu mereka tak lagi memikirkan lainnya bahkan keluarganya sekalipun. Hal itu disebabkan seluruh pikiran hanya tertuju pada HakikatDunia Dalam Islam. Dunia menurut islam hakikatnya hanyalah permainan dan sifatnya fana atau tidak abadi. Dunia adalah tempat dimana manusia hidup dan beraktifitas serta menjalankan segala urusannya terutama untuk beribadah kepada Allah SWT (baca konsep manusia dalam islam ). Dunia diciptakan oleh Allah beserta isinya untuk mendukung Sepertiterdapat dalam Al Bayan Wa Al Ta'rif Fi Asbab Wurud Al Hadits Al Syarif, (jilid 1, hal. 63). 3. Para Penetap Ilmu Pengetahuan Manusia. "Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman antara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat" (Surat Al Mujadalah, ayat 11). 4. Orang yang Membuat Perjanjian. Amar ma’ruf nahi munkar (memerintah kepada yang baik dan melarang dari yang mungkar) merupakan salah satu pokok agama Islam. Amar ma’ruf nahi munkar memiliki aturan dan metode yang telah digariskan oleh syariat Islam yang sempurna ini. Dengannya, akan membuahkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan diperintahkannya amar ma’ruf nahi munkar. Demikianlah kata pepatah Arab yang artinya manusia itu tempat salah dan lupa. Namun, meskipun begitu manusia hendaknya belajar dari setiap kesalahan yang telah ia perbuat. Setidaknya ia akan mengambil hikmahnya, sehingga ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Hal ini pun telah diajarkan oleh Nabi saw. di dalam hadis sebagai berikut. Manusia tempat salah dan lupa · Sen 9 Sya'ban 1442H Oleh Irbadh Kendari Pra-Tahfizh Saudaraku yang semoga Allah rahmati, kita adalah manusia biasa yang banyak kekurangan dan banyak melakukan dosa. Sebagaimana dalam sebuah hadis, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ Dan orang yang Allah beri harta, lalu ia menginfakannya di jalan yang benar siang dan malam.” (HR. Bukhari no. 73 dan Muslim no. 815) Pemicu Munculnya Hasad. Mungkin ada yang bertanya, apa penyebab hasad? Ada beberapa penyebab hasad yaitu; permusuhan, kesombongan, bangga diri, ambisi terhadap jabatan, kejelekan jiwa, dan sifat pelit. emkxUs. KEDUDUKAN HADITS “SESUATU YANG HALAL YANG PALING DIBENCI ALLAH ADALAH TALAK”Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-UtsaiminPertanyaan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya Bagaimana kedudukan hadits “Sesuatu yang halal yang paling dibenci Allah adalah talak?Jawaban Hadits tersebut dhaif dan makna hadits secara akal tidak bisa diterima, sebab tidak mungkin ada perbuatan atau sesuatu yang halal dibenci Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi secara umum Allah tidak menyukai seseorang mentalak isterinya, oleh sebab itu hukum asal talak adalah makruh. Adapun dalil yang menunjukkan bahwa Allah tidak menyukai talak adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang masalah orang yang meng-ilaa يُؤْلُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ تَرَبُّصُ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ ۖ فَإِنْ فَاءُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ﴿٢٢٦﴾وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلَاقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ“Kepada orang-orang yang meng-ilaa’ isterinya diberi tangguh empat bulan lamanya. Kemudian jika mereka kembali kepada isterinya, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan jika mereka berazam bertetap hati untuk talak, maka sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” [Al-Baqarah/2 226-227]Dalam masalah kembali dari perbuatan ilaa’ tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman “Kemudian jika mereka kembali kepada isterinya, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Dan pada waktu mereka berniat memilih jalan talak, maka Allah berfirman “Dan jika mereka berazam bertetap hati untuk talak, maka sesunngguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak suka terhadap orang yang memilih jalan talak daripada kembali menyambung tali pernikahan.[Durus wa Fatawa Haramul Makky Syaikh Utsaimin, juz 3/260][Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami’ah lil Mar’atil Muslimah, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, Penerjemah Zaenal Abidin Syamsudin Lc, Penerbit Darul Haq] Home /A9. Fiqih Ibadah6 Nikah.../Kedudukan Hadits Sesuatu Yang... Salam cerdas….. Manusia adalah makhluk yang sering lupa dan sering berbuat kesalahan. “Al-Insanu mahallul khatā wa an-nisyan.” Demikian bunyi sebuah hadis yang artinya, “manusia itu tempatnya salah dan lupa.” Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw. bersabda, “Kullu Bani Adama khataun wa khairul khata at-taibuna.” Setiap keturunan Adam as. pasti melakukan kesalahan, dan orang yang baik adalah yang kembali dari kesalahan/dosa. Berdasarkan kedua hadis tersebut, manusia memiliki sifat dan karakter yang sering berbuat kesalahan dan lupa. Artinya, tidak ada seorang pun yang terbebas dari kesalahan dan lupa. Namun demikian, tidaklah benar jika dikatakan bahwa tidak mengapa seseorang melakukan kesalahan dengan dalih bahwa hal tersebut merupakan sifat manusia. Sebagai seorang yang beriman, kita dituntut untuk selalu melakukan refleksi dan perenungan terhadap apa yang telah kita perbuat. Ketika seseorang terlanjur melakukan kesalahan, bersegeralah ia untuk kembali ke jalan yang benar dengan bertaubat dan tidak mengulanginya lagi. Demikian pula sifat lupa, ia kadang menjadi sebuah nikmat dan juga bencana. Lupa bisa menjadi nikmat manakala seseorang terlupa dengan kejadian sedih yang pernah menimpanya. Dapat dibayangkan, betapa sengsaranya jika seseorang tidak dapat melupakan kisah sedih yang pernah dialaminya! Lupa juga dapat menjadi bencana, yaitu ketika dengan lupa tersebut mengakibatkan kecerobohan dan kerusakan. Banyak di antara manusia karena lupa melakukan sesuatu mengakibatkan ia melakukan kesalahan yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Demikian artikel tentang Hadits Rasulullah Saw. tentang Sifat dan Karakter Manusia yang Sering Berbuat Kesalahan dan Lupa, semoga berkah dan selalu bermanfaat. Salam cerdas…..